Senin, 19 September 2011

4 TAHUN UNTUK SELAMANYA



Mentari kelak kan tenggelam
Gelap kan datang dingin mencekam
Harapanku bintang kan terang
Memberi sinar dalam hatiku
(Bimbo: Melati dari Jayagiri)



17 agustus adalah hari kemerdekaan indonesia negeri seribu pulau yang dihubungkan oleh lautan, para pahlawan telah merdeka sementara kita yang telah dimerdekakan oleh mereka masih terus mencari bentuk kenegaraan yang mampu berkeadilan sosial yang oleh Pong Hardjatmo diartikan dan dituliskan di atap gedung DPR dengan Jujur, Adil, Tegas.
Dalam skala pribadi, kemerdekaan saya atas nafsu saya halalkan pada 18 Agustus. apa yang tadinya haram menjadi halal, apa yang tadinya tidak baik menjadi pahala.perjalanan pemerintahan rumah tangga tidak lah selalu mulus, karena kehidupan memang mengharuskan seperti itu. tidak selamanya indah tidak selamanya jelek. seperti aliran air sungai kadang deras mengalir cepat bergemuh, kadang tenang damai hening menyejukan.
saya tidak mencatat secara detail apa yang telah dilakukan. apakah saya telah membahagiakanmu: mungkin sedikit, tapi nggak apa-apa meskipun sedikit paling tidak sudah melakukan. apakah saya telah menyakitimu? mungkin sedikit, mohon maaf bila sedikit-sedikit saya menyakitkanmu. antara kebahagiaan dan kesedihan mempunyai peran yang sama dalam hubungan kita, sama-sama untuk lebih menegetahui diri kita masing-masing. Tagore menuliskannya dalam Sang Juru Taman:28
"...Bila ia hanya kesenangan yang sejenak, ia akan mengembang dalam senyuman, dan akan dapat engkau lihat dan engkau baca dalam sekejap.
bila ia sekedar kepedihan, ia akan meleleh dalam air mata yang bening bagai kristal. membiaskan rahasianya yang terdalam tanpa kata.
Tapi ia Cinta, kekasihku.
Tiada batas bagi kesenangan dan kepedihannya, tiada akhir bagi kepapaan dan kemewahannya.
Ia lekat kepadamu seperti hidupmu sendiri, tetapi engkau tak pernah dapat benar-benar mengetahuinya."
Dalam perjalanannya lahirlah Bintang. Bintang yang terlahir dari langit-langit penyayang (rahim) mu. yang keritingnya tidak terkira.... (hmmm aku tidak pernah bisa menyisir rambutnya...). yang karenanya kita mengeluarkan sisi berbeda dalam menjalani sisa kehidupan. jika ia tertawa... senanglah hatiku. jika ia sakit..khawatirlah pikiranku. jika ia menangis maka akan kusuruh diam he..he...
Semoga hari ke depan lebih baik, jauh lebih baik, lebih baik sekali... amiin.Untuk kedua buah hatiku: "Luv u Full Ha..ha..ha...."
salam
Surakarta, 18 Agustus 2010
sehabis sahur dikamarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar