Senin, 19 September 2011

10 NOVEMBER PADA TAHUN 2009

Biarkan kerinduan pilu itu bersemayam dalam hatimu
jangan menyerah, jangan putus asa
Allah bersabda, "Mereka yang Tertindas adalah Kekasih-Ku".
Hancurkan hatimu. Jadilah yang tertindas.

(Shaikh Abu Saeed Abil Kheir, alias orang yang tak berarti, Putra orang yang tak berarti)

Aku ingin menghampirimu lalu duduk disampingmu disela-sela kesibukan pertengkaranmu. Berbicara sebagai dua anak kecil, dan kejujuran kejadian yang kamu ceritakan. sungguh aku hanya mengharapmu sebagai anak kecil karena orang-orang dewasa seperti di TV itu sungguh menyebalkan, semuanya hanya seperti nenek-nenek tua yang memoles dirinya dengan menor serta memperlihatkan aurat kebusukannya sendiri!!! sungguh ceritakanlah sejujurnya seperti anak kecil bertengkar... jelas masalahnya sehingga pikiranku akan jernih, terang benderang oleh kebenaran karena sungguh aku bingung dengan pernyataan mana yang bisa saya percaya!! sungguh bingung pada orang-orang dewasa di TV yang beradu mulut. nggak punya malu!! aurat kejelekannya mereka beberkan sendiri... menelanjangi diri sendiri!! dari dulu kita udah tahu boroknya dirimu... ternyata kita tidak perlu bersusah payah meelanjangi mereka semua..

tapi tahukah kamu orang-orang dewasa, akibatnya bagi kami adalah kehilangan kepercayaan yang dari dulu memang sudah tipis kepercayaannya.. kalian adalah lembaga yang kami harap bisa berdiri digarda depan jantung KEADILAN tapi kalian ya tetap kalian... aku bingung.... aku bingung.... kepada siapakah aku, keluargaku, temanku, temannya temankku, temannya teman temanku... dst. akan mengadu... apa jadinya negara tanpa hukum..

Bryn Magee berkeyakinan bahwa Kekuasaan hukum tak bisa dipisahkan dari kehidupan yang beradab. Hukum adalah satu-satunya tameng yang efektif bagi individu untuk melindungi dirinya dari pemerintah yang sewenang-wenang. Dalam Masyarakat yang memiliki pemerintah yang tidak terikat hukum ,individu tidak memiliki perlindungan! dan segala jenis kejahatan dalam sebuah masyarakat yang totaliter dapat terjadi karena kelompok-kelompok politik yang memerintah memiliki posisi diatas HUKUM!! tanpa hukum seluruh sendi kehidupan akan bergantung pada kesewenang-wenangan penguasa...
Dari Plato: suatu perbedaan paling penting antara barbarianisme dan peradaban adalah bahwa dalam peradaban , mereka yang berkuasa tidak menindas lawan-lawanya, tetapi menghadapinya sesuai dengan hukum yang juga ditaati oleh pihak yang berkuasa sendiri.

lalu bagaimana dengan aku... aku bingung... simpang siur berita beralih menjadi semacam propaganda bagi otakku antara mereka yang bertarung dan hasilnya adalah aku bingung....
Seandainya kamu punya waktu... lalu kita duduk ditepi kali, bercerita seperti anak kecil... tentu pikiranku bernas...
seandainya nggak mau menjadi anak kecil, tapi punya waktu, silakan duduk dan mari kita resapi amanat Panglima Besar Sudirman:
"Percuma kita memperingati kebesaran Proklamasi itu kalau Undang-Undang Dasar Negara kita dicemarkan mentah-mentah oleh lain bangsa (apalagi oleh bangsa sendiri!), kalau kesucian Sang Merah putih dinodai oleh bangsa lain. kita sebagai prajurit Indonesia pertama-tama yang harus serentak bangkit, berdiri, maju menyediakan tercerabutnya nyawa dari badan!
Tidak jauh dari tempat ini adalah sebuah makam, makam bahagia. disanalah tempat istirahatnya saudara-saudara kita, yang telah mendahului kita karena gugur dalam perjuangan menentang bahaya yang hendak merobohkan Sang Merah Putih. Mereka menebus perjuangnya dengan jiwa mereka, karena yakin lebih baik hancur lebur dari pada Sang Merah Putih yang gugur."


SELAMAT HARI PAHLAWAN....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar